Senin, 31 Januari 2011

Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]

Tugas Buat Siswa-Siswi Mts N Ahmad Dahlan

TUGAS UNTUK SISWA-SISWI
KELAS VII MTs N AHMAD DAHLAN

1. Masing-masing siswa-siswi diharapkan mengerjakan tugas ini, guna melengkapi nilai tugas mandiri di semester genap ini.
2. Tugas boleh diketik ataupun ditulis tangan
3. Dikumpul paling akhir pada pertemuan 7, tanggal 12 Februari 2011
4. Selamat mengerjakan........GOOD LUCK!!!!!!!!

Standar Kompetensi : Memahami Hakekat Bersuci
Kompetensi Dasar : Menjelaskan Tentang Tayamum
Indikator : 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian tayamum
2. Siswa mampu menguraikan sebab-sebab tayamum
3. Siswa mampu menyebutkan syarat-syarat tayamum
4. siswa mampu menyebutkan rukun-rukun tayamum
Materi :
1. Pengertian Tayamum
Tayamum yaitu menyapukan tanah / debu ke muka dan tangan sampai siku dengan beberapa syarat yang telah ditentukan, sebagai pengganti wudhu/mandi wajib. Tayamum merupakan rukhsah (keringanan) bagi orang yang berhalangan (uzur) menggunakan air, atau bagi orang yang tidak mendapatkan air.
Allah berfirman:
                           .......
“.......dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu....”(QS. Al Maidah: 6)

2. Sebab-sebab tayamun
a. Sakit/luka yang dikhawatir akan bertambah sakitnya atau bertambah lama sembuhnya jika kena air.
b. Karena dalam perjalanan
c. Tidak ada air dan telah diusahakan untuk mendapatkan air tetapi tidak memperolehnya.
d. Ada air, tetapi suhu air sangat dingin dengan perkiraan jika menggunakan air akan mendatangkan kemudaratan.
e. Ada air, tetapi air itu hanya cukup untuk keperluan minum.
f. Ada air, tetapi tempatnya terlalu jauh dan apabila pergi ke tempat tersebut akan ketinggalan atau kehabisan waktu salat.
g. Ada air, tetapi untuk menjangkau tempat air terhalang oleh bahaya yang mengacam jiwa dan harta.

3. Syarat-syarat tayamum
Tayamum dapat dikerjakan apabila telah memenuhi syarat-syarat berikut:
a. Ada sebab yang membolehkan mengganti wudhu atau mandi dengan tayamum.
b. Sudah masuk waktu salat
c. Dapat menghilangkan najis yang melekat
d. Tidak dalam keadaan haid atau nifas (bagi perempuan)
e. Menggunakan tanah atau debu yang suci.
f. Sudah diusahakan mendapat air, tetapi dengan berbagai sebab air tidak diperolehnya.

4. Rukun tayamum
a. Niat
b. Mengusap muka dengan tanah atau debu
c. Mengusap kedua tangan sampai siku dengan debu.
d. Tertib, artinya menertibkan rukun-rukunnya (yang dahulu didahulukan akan yang akhir di akhirkan)
Tugas!!!!
Lintas peristiwa
Saat itu, waktu untuk mengerjakan shalat dhuhur sudah hampir habis. Amir terburu-buru ke kamar mandi untuk berwudhu. Tetapi air di kamar mandi tidak ada sama sekali. Amir kebinggungan, akhirnya ia memutuskan untuk tidak melakukan shalat dhuhur dengan alasan tidak ada air. Bagaimana pendapatmu tentang keputusan Amir? Jika kamu menjadi Amir, apa yang akan kamu lakukan?

Kamis, 13 Januari 2011

kompetensi pedagogik

BAB I
PENDAHULUAN

Kompetensi Guru merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007 tentang Guru, dinyatakan bahwasanya kompetensi yang harus dimiliki oleh Guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling mendukung.
Kompetensi pedagogik yang dimaksud dalam tulisan ini antara lain: pengertian kompetensi pedagogik, kompetensi-kompetensi pedagogik guru (meliputi: kemampuan mengelola pembelajaran, pemahaman terhadap peserta didik, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, evaluasi hasil belajar, pemanfaatan teknologi pembelajaran, serta pengembangan peserta didik). Berikut akan pemakalah sampaikan uraiannya.








BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompetensi Pedagogik
1. Pedagogik atau ilmu mendidik ialah suatu ilmu yang bukan saja menelaah obyeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki obyek itu, melainkan mempelajari pula betapa hendaknya harus bertindak.
2. Kompetensi pedagogik dalam Standar Nasional Pendidikan adalah
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
3. Kompetensi pedagogik dalam RPP tentang Guru, merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
b. Pemahaman terhadap peserta didik
c. Pengembangan kurikulum atau silabus
d. Perancangan pembelajaran
e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran
g. Evaluasi hasil belajar (EHB)
h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.



B. Kompetensi-kompetensi Pedagogik Guru
1. Kemampuan mengelola pembelajaran
Secara opersional kemampuan mengelola pembelajaran menyangkut tiga fungsi manajerial, yaitu:
a. Perencanaan
Menyangkut penetapan tujuan dan kompetensi serta perkiraan cara mencapainya. Perencanaan merupakan fungsi sentral darui menajemen pembelajaran dan harus berorientasi ke masa depan.
b. Pelaksanaan
Sering juga disebut implementasi proses yang memberikan kepastian bahwa proses belajar mengajar telah memiliki sumber daya manusia dna sarana prasarana yang diperlukan, sehingga dapat membentuk kompetensi dan mencapai tujuan yang diinginkan.
c. Pengendalian
Ada juga yang menyebut evaluasi, bertujuan menjamin kinerja yang dicapai sesuai dengan rencana atau tujuan yang telah ditetapkan.

2. Pemahaman terhadap peserta didik
Pemahaman terhadap peserta didik merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. Guru memiliki pemahaman akan psikologi perkembangan anak, sehingga mengetahui dengan benar pendekatan yang tepat yang dilakukan pada anak didiknya. Guru dapat membimbing anak melewati masa-masa sulit dalam usia yang dialami anak. Selain itu, guru memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap latar belakang pribadi anak, sehingga dapat mengidentifikasi problem-problem yang dihadapi anak serta menentukan solusi dan pendekatan yang tepat.
Sedikitnya terdapat empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya, yaitu tingkat kecerdasan, kreativitas, cacat fisik dan perkembangan kognitif.
a. Tingkat Kecerdasan
b. Kreativitas
c. Cacat Fisik
d. Perkembangan Kognitif
Pertumbuhan dan perkembangan dapat diklasifikasikan atas kognitif, psikologis, dan fisik. Pandangan yang menyeluruh tentang pertumbuhan dan perkembangan kognitif diberikan oleh Jean Piaget, berupa teori terinci tentang perkembangan intelektual dari lahir sampai dewasa. Dalam bidang pertumbuhan dan perkembangan kognitif, teori Piaget amat berarti dan dimanfaatkan oleh para ahli psikologi dan para pendidik. Piaget mengemukakan empat tahapan pokok perkembangan mental, yaitu:
1) Tahap sensorimotorik (sejak lahir hingga usia dua tahun)
Anak mengalami kemajuan dalam operasi-operasi refleks dan belum mampu membedakan apa yang ada disekitarnya hingga ke aktifitas sensorimotorik yang kompleks.
2) Tahap Praopersional (2-7 tahun)
Pada tahap ini objek-objek dan peristiwa mulai menerima arti secara simbolis.
3) Tahap operasi Nyata (7-11 tahun)
Anak mulai mengatur data ke dalam hubungan-hubungan logis dan mendapatkan kemudahan dalam memanipulasi data dalam situasi pemecahan masalah.
4) Tahap operasi formal (usia 11 dan seterusnya)
Tahap ini ditandai oleh perkembangan kegiatan-kegiatan (operasi) berfikir formal dan abstrak.
Teori Piaget sesuai dengan tugas guru dalam memahami bagaimana peserta didik mengalami perkembangan intelektual dan menetapkan kegiatan kognitif yang harus ditampilkan pada tahap-tahap fungsi intelektual yang berbeda. Pemahaman ini akan lebih membantu guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik “formal”, yang membina peserta didik dalam kondisi terancang disertai penetapan kualitas hasilnya (evaluasi) antara lain melalui tes.
3. Perancangan pembelajaran
Perancangan kebutuhan merupakan salah satu kompetensi pedagogis yang harus dimiliki guru, yang akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran. Perancangan pembelajaran sedikitnya mencakup tiga kegiatan, yaitu:
a. Identifikasi Kebutuhan
Kebutuhan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan kondisi yang sebenarnya, atau sesuatu yang baru dipenuhi untuk mencapai tujuan. Guru melibatkan peserta didik untuk mengenali, menyatakan dan merumuskan kebutuhan belajar, sumber-sumber yang tersedia dan hambatan yang mungkin dihadapi dalam kegiatan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar. Pelibatan peserta didik perlu disesuaikan dengan tingkat kematangan dan kemampuan serta mungkin hanya bisa dilakukan untuk kelas-kelas tertentu yang sudah dilibatkan.
Identifikasi kebutuhan bertujuan untuk melibatkan dan memotivasi peserta didik agar kegiatan belajar dirasakan sebagai bagian dari kehidupan dan mereka merasa memilikinya.

b. Identifikasi kompetensi
Kompetensi merupakan sesuatu yang ingin dimiliki oleh peserta didik dan merupakan komponen utama yang harus dirumuskan dalam pembelajaran, yang memiliki peran penting dan menentukan arah pembelajaran. Kompetensi yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas pula terhadap materi yang harus dipelajari, penetapan metode dan media pembelajaran serta memberi petunjuk terhadap penilaian.

c. Penyusunan program pembelajaran
Penyusunan program pembelajaran akan bermuara pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), sebagai produk program pembelajaran jangka pendek yang mencakup komponen program kegiatan belajar dan proses pelaksanaan program.

4. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
Ditegaskan dalam Rencana Peraturan Pemerintah tentang Guru bahwa Guru harus memiliki kompetensi untuk melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan pembelajaran harus berangkat dari proses dialogis antar subyek pembelajaran, sehingga melahirkan pemikiran kritis dan komunikasi.
Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menujang terjadinya perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik. Umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal: pre test, proses dan post test.
a. Pre test (tes awal)
Fungsinya:
1) Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar
2) Untuk mengetahui tingkat kemjuan peserta didik
3) Untuk mengetahui kemampuan awal
4) Untuk mengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran dimulai

b. Proses
Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik maupun sosial.
c. Post test
1) Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditentukan
2) Untuk mengetahui kompetensi dasar dan tujuan-tujuan yang dapat dikuasai oleh peserta didik
3) Untuk mengetahui peserta didik yang perlu diremidial
4) Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran

5. Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran
Dalam menyelenggarakan pembelajaran, guru menggunakan teknologi sebagai media. Menyediakan bahan belajar dan mengadministrasikan dengan menggunakan teknologi informasi. Membiasakan anak berinteraksi dengan menggunakan teknologi.

6. Evaluasi hasil belajar
a. Penilaian kelas
Penilaian kelas dilakukan dengan ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir.
b. Tes kemampuan dasar
Dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca, menulis dan berhitungyang diperlukan dalam rangka memperbaiki program pembelajaran (program remidial). Tes kemampuan dilakukan pada setiap tahun akhir kelas tiga.
c. Penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi
Diselenggarakan guna mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu.
d. Benchmarking
Merupakan suatu standar untuk mengukur kinerja yang sedang berjalan, proses dan hasil untuk mencapai suatu keunggulan yang memuaskan.
e. Penilaian program
Dilakukan Departemen Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan secara kontinu dan berkesinambungan. Penilaian program dilakukan untuk mengetahui kesesuaian kurikulum dengan dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional, serta kesesuaiannya dengan tuntutan perkembangan masyarakat dan kemajuaan zaman.

7. Pengembangan peserta didik
Pengembangan peserta didik merupakan bagian dari kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru, untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Pengembangan peserta didik dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara, diantaranya:
a. Kegiatan ekstra kurikuler
b. Pengayaan dan remidial
c. Bimbingan dan konseling pendidikan










BAB III
PENUTUP

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan kriteria-kriteria kompetensi pedagodik sebagai berikut:
• Memahami karakteristik peserta didik dari berbagai aspek, sosial, moral, kultural, emosional, dan intelektual;
• Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik;
• Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik;
• Menguasai teori dan prinsip belajar serta pembelajaran yang mendidik;
• Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran;
• Merancang pembelajaran yang mendidik;
• Melaksanakan pembelajaran yang mendidik;
• Memahami latar belakang keluarga dan masyarakat peserta didik dan kebutuhan belajar dalam konteks kebhinekaan budaya;
• Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.

media internet dalam pembelajaran PAI

MEDIA INTERNET
Makalah Ini disusun Guna Melengkapi Tugas Kelompok
Mata Kuliah: Pengembangan Media PAI
Dosen Pengampu: Dr. Sukiman, M.Pd


Disusun oleh:
Nama : Wijayanti Wulan Septi
NIM : 08410211
Kelas : PAI

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN

Saat ini, dunia berjalan di atas jalur peradaban manusia yang semakin tinggi dengan kemajuan berbagai teknologi yang semakin pesat. Teknologi menjadi kata kunci bagi setiap sukses dan keberhasilan yang akan dicapai oleh seorang manusia. Sejak dalam perkembangannya, penemuan teknologi telah merambah ke dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Internet, sebagai salah satunya, merupakan hasil dari kecanggihan teknologi yang mengembangkan kemudahan komukasi dan informasi. Hal ini tentu sangat membantu dalam dunia pendidikan. Bilamana setiap SDM pandai mengelola informasi-informasi dengan teknologi yang serba canggih tersebut, akan dapat membantu dan memudahkan kita dalam memecahkan problematika, bisa lewat mesin pencari atau yang biasa disebut dengan google, pengiriman dan penerimaan pesan yang biasa disebut e-mail, serta berbagai informasi, baik itu opini, iklan, dan masih banyak lagi informasi-informasi yang tak terbatas dalam teknologi internet. Untuk lebih jelasnya, akan pemakalah bahas tentang pengertian media internet, kelebihan, kelemahan serta pemanfaatannya dalam dunia pendidikan (pembelajaran) pada bab berikut.







BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Internet (E-Mail, Mesin Pencari dan Blog)
1. E-mail
Elektronik mail, biasa disingkat e-mail, berdasarkan sejarah awalnya menjadi alat bantu online untuk berkomukasi dengan orang lain. E-mail dalam bahasa Indonesia disebut dengan surat elektronik, yaitu aplikasi yang memungkinkan para pengguna internet untuk saling berkirim pesan melalui alamat elektronik di internet.

2. Mesin pencari (google)
Google merupakan salah satu keajaiban sistem yang dikembangkan dalam media internet karena ada begitu banyak data dan informasi yang tersimpan secara rapi di dalamnya. Dilihat dari fungsinya, google memang membuat setiap orang terkagum-kagum. Hanya dengan mengetikkan kata kunci pada kotak penelusuran yang telah tersedia, google dengan sendirinya akan memunculkan setiap data dan informasi yang berhubungan dengan kata kunci tersebut. Dari sini, tidak heran jika ada orang yang menyebut google sebagai “maha tahu”.

3. Blog
Merupakan salah satu media yang cukup representatif bagi berbagai hal.



B. Penggunaan Media Internet (E-Mail, Mesin Pencari dan Blog)
1. Sebagai alat komunikasi
Para pengguna dapat saling berkomunikasi melalui e-mail, mesin pencari dan blog.
2. Sebagai Resource Sharing
Pengguna dapat mengakses langsung sumber data, misalnya Bank Lippo untuk mengetahui laporan keuangannya. Internet juga dapat digunakan untuk mrnyampaikan promosi, informasi pendidikan, olahraga, dll.
3. Sebagai resource Discovery
Digunakan untuk mencari indeks pustaka on line, online books stores, dll.
4. Sebagai komunitas
Pengguna dapat melakukan komunitas untuk saling bertukar informasi dan pendapat.

C. Kelebihan Media Internet (E-Mail, Mesin Pencari dan Blog)
1. E-mail
Kelebihan E-mail
a. Nyaman
Untuk mengirim surat tidak perlu ke kantor pos, cukup duduk di depan komputer yang terhubung Internet dan ketik pesan lalu dikirim ke alamat tujuan. Bahkan sekarang inie-mail bisa dikirim melalui media komunikasi mobile seperti ponsel dan PDA (Personal Assistant Data).
b. Cepat
Hanya dengan hitungan detik e-mail dapat dikirimkan ke belahan dunia manapun.
c. Murah
Biaya pengiriman relatif sangat murah dibandingkan penggunaan telepon atau surat, terutama jika mengirim surat atau interlokal ke luar daerah atau luar negeri.
d. Hemat sumber daya
Kita tidak perlu membeli kertas, pulpen, atau memboroskan tinta printer untuk digandakan lalu dikirimkan ke beberapa orang sekaligus yang tidak sedikit mengeluarkan biaya.
e. Global
E-mail bisa digunakan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja sebagai sarana komunikasi di seluruh penjuru dunia.
f. Reliabel
Kita bisa menyimpan e-mail di server yang tidak akan hilang kecuali dihapus.
g. Pesan multimedia
Pesan yang dikirim tidak hanya sekedar teks (tulisan) saja. Isi e-mail dapat berupa gambar, foto, video, program, bahkan suara.
Kelemahan penggunaan e-mail:
a. Salah kirim
Bila sebuah e-mail yang berisi dokumen-dokumen penting salah alamat, maka ada kemungkinan dokumen tersebut disalahgunakan.
b. Rawan penyadapan
Ada kemungkinan e-mail disadap oleh oknum tertentu, sehingga dibutuhkan kehati-hatian dalam mengirimkan pesan rahasia.
c. Pemalsuan identitas
Kita tidak bisa memastikan identitas seseorang hanya dengan mengetahui alamat e-mail yang dimilikinya.
d. Kebanjiran e-mail
Hal ini bisa terjadi karena mailbox sudah terlalu lama tidak dibuka atau dihapus.
e. Sampah e-mail
Banyak sekali e-mail sampah (junkmail/spam) yang berupa iklan komersial yang tidak kita harapkan.
f. Respon terlambat
Tidak semua orang membaca e-mail setiap hari sehingga ada kemungkinan balasan akan mengalami keterlambatan.

2. Mesin pencari
Kelebihan (Google):
a. Dapat mencari alamat homepage sesuai dengan paramater yang dimasukkan.
b. Kecepatan dan kemudahan dalam mencari.
c. Lebih canggih dengan fitur yang dimilikinya.
d. Tampilan yang sederhana.
e. Google merupakan satu-satunya mesin pencari yang memilki cach. Dengan adanya cache ini, si pencari dapat menghemat waktu pencarian, karena hasil pencarian yang akan ditampilkan.
f. Dapat mencari segala informasi seperti gambar, berita artikel, hiburan dll.

Kelemahan (Google):
Dengan kelebihan yang dimilikinya, ternyata mesin pencari ini jadi bidikan para spamer untuk menampilkan iklan-iklan yang tidak diperlukan. Mereka memanfaatkan setiap celah yang ada pada sistem algoritma Google untuk memaksa iklan mereka tampil pada halaman terdepan. Maka, pencarian pun terasa tergangggu.
Kelebihan (Yahoo):
1. Adanya fitur e-mail yang banyak disukai oleh orang-orang.
2. Kecepatan dan kemudahan dalam mencari.
3. Fiturnyanya yang komplit.
4. Yahoo juga menyediakan salah satu fungsi yaitu katalog web. Link ke menu bantuan (help) juga dapat dikenali dengan baik di halaman login dengan keterangan yang cukup jelas.
Kelemahan (Yahoo): loadingnya membutuhkan waktu yang lama
3. Blog
Kelebihan Blog:
a. Tercipta berbagai hal positif
Bloger yang sukses pada umumnya berangkat dari motivasi yang senang berbagi hal positif. Dengan motivasi semacam ini, tentunya mengundang simpati dan daya tarik dari banyak orang terhadap blog yang dibuat. Dari hal positif yang semacam ini, tentunya akan membuat orang lain juga tidak segan-segan untuk memberikan hal-hal yang positif.
b. Media usaha
Disatu sisi blog adalah alat yang luar biasa untuk komunikasi, sosialisasi dan promosi. Disisi lain juga bisa menjadi cara yang baik untuk membagun images dan citra. Dengan potensi demikian, blog bisa menjadi lahan sebagai media bisnis.
c. Ruang kreativitas
Dengan blog orang bisa mengartikulasikan dan menuangkan kreativitasnya. Semakin orang kreatif, maka semakin banyak pula yang mengunjungi blog tersebut.
d. Blog lebih interaktif
Dalam blog, orang bisa memberikan tanggapan langsung, bertanya atau menjawab. Jika sebelumnya website-website yang ada di internet bersifat dingin dan tidak interaktif maka blog menghilangkan dan menjawab masalah itu.

Kelemahan Blog:
Beberapa kekurangan blog diantaranya adalah rentan terkena virus, hacker atau spywere. Selain itu, blog juga kurang sentuhan manusiawi, mudah disalahgunakan fungsinya, dan tulisan yang ada di dalam blog kurang dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk itu, ada beberapa upaya agar kekurangan ini dapat diminimalisir. Diantaranya yakni dengan menggunakan bahasa pemograman yang aman, manggunakan desein menarik, dan memiliki control penulisan artikel yang benar.
D. Pemanfaatan media internet dalam pembelajaran
Pemanfaat media internet dalam pembelajaran, disini pemakalah mengambil contoh e-learning. E-Learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer (Soekartawi, 2003). Karena itu e-learning sering disebut juga dengan on-line course. Dalam berbagai literature e-learning tidak dapat dilepaskan dari jaringan Internet, karena media ini yang dijadikan sarana untuk penyajian ide dan gagasan pembelajaran. Namun dalam perkembangannya masih dijumpai kendala dan hambatan untuk mengaplikasikan sistem e-learning ini, antara lain :
1. Masih kurangnya kemampuan menggunakan Internet sebagai sumber pembelajaran;
2. Biaya yang diperlukan masih relativ mahal untuk tahap-tahap awal;
3. Belum memadainya perhatian dari berbagai pihak terhadap pembelajaran melalui Internet dan
4. Belum memadainya infrastruktur pendukung untuk daerah-daerah tertentu (Soekartawi, 2003).
Selain kendala dan hambatan tersebut di atas, kelemahan lain yang dimiliki oleh sistem elearning ini yaitu hilangnya nuansa pendidikan yang terjadi antara pendidik dengan peserta didik,karena yang menjadi unsur utama dalam e-learning adalah pembelajaran. Maka dengan melihat kelemahan dan kekurangan tersebut, para ahli berusaha menjawab fenomena ini dengan mengembangkan sistem e-education. e-Education dengan pemanfaatan e-media, juga ditujukan untuk mengatasi persoalan elearning, dimana e-media dapat dijadikan alternative terdekat jika tidak ada koneksi ke Internet.
e-Media adalah singkatan dari electronic media, artinya media yang berbasikan pada peralatan elektronik. e-Media berkembang sangat variatif, seiring dengan perkembangan mediamedia elektronik, seperti e-media konvensional berupa kaset rekaman pengajaran dan program TV pendidikan, e-media berbasis komputer terdiri dari CD, CD MP3, VDC dan DVD, serta e-media berbasis internet seperti e-news, e-Journal, e-Book, e-Consultant, Chatting, Newsgroup dan lain sebagainya (Oetoma dan Priyogutomo,2004).


BAB III
PENUTUP

Disamping internet mempunyai banyak manfaat, internet juga memiliki dampak negatif apabila tidak digunakan secara baik. Dampak negatif penggunaan internet seiring perkembangannya antara lain
• Adanya ancaman virus
• Carding atau pencurian nomor kartu kredit
• Adanya aktivitas cracking
• Pembajakan karya intelektual
• Penyebaran situs-situs yang tidak sesuai dengan moral (pornografi)
Untuk menanggulangi dampak negatif penggunaan internet, maka perlu adanya pengawasan khusus dan aturan yang jelas tentang pemakaian internet terutama dikalangan pendidikan.








DAFTAR PUSTAKA

http://hendradp.wordpress.com/2008/07/06/kelebihan-dan-kekurangan-blog/
http://mutiah-manja.blogspot.com/2009/04/search-angine-kelebihan-dan.html
http://smpn29samarinda.wordpress.com/2009/02/25/pemanfaatan-teknologi-informasi-dalam-pengembangan-media-pembelajaran/
http://sumberbelajar.blogspot.com/2007/04/kelebihan-penggunaan-e-mail.html
Husein Fakhri, Muhammad. 2002. Aplikasi komputer untuk Perkantoran. Jakarta: Salemba Infotek
Ilyas, Khalifi. 2010. Cet.1. Kaya Raya Hanya dengan Internet. Yogyakarta: Garailmu

pengembangan kepemimpinan sekolah/madrasah

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN SEKOLAH/MADRASAH
Makalah ini disusun guna melengkapi Tugas Mata Kuliah: Leadership
Dosen Pengampu: Drs. H. Sardjuli, M.Pd




Disusun oleh:
Wijayanti Wulan Septi (08410211)
Yazida Ichsan (08410213)
Esti Rohmah Ainiyah (08410217)
PAI C

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM MEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2011


BAB I
PENDAHULUAN

Sebuah sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik sehingga memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Oleh sebab itu, kepemimpinan yang berhasil seperti halnya tercapainya tujuan sekolah, serta tujuan dari para individu yang ada di dalam lingkungan sekolah, harus memahami dan menguasai peranan organisasi dan hubungan kerja sama antara individu. Pengembangan kepemimpinan menjadi salah satu upaya dalam mencapai tingkat keberhasilan tersebut. Hal tersebut tentu tak lepas dari campur tangan dari berberapa pihak. Baik dari dalam sekolah mapun luar sekolah. Penggunaan strategi pengembangan mutlak diperlukan.
Berikut akan pemakalah bahas lebih lanjut mengenai pengembangan kepemimpinan baik sekolah maupun madrasah. Pembahasan mencakup: pengertian pengembangan kepemimpinan sekolah/madrasah, pihak yang berwenang dan bertanggungjawab dalam pengembangan, pembinaan/pengembangan kepemimpinan, materi pembinaan kepemimpinan bagi pemimpin/calon pemimpin, dimensi baru untuk latihan kepemimpinan pendidikan, penemuan dan pengembangan pemimpin-pemimpin pendidikan, serta cara-cara memperbaiki kepemimpinan.







BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembinaan/Pengembangan Kepemimpinan
Pembinaan/Pengembangan Kepemimpinan menurut Kartini Kartono ialah usaha yang dilakukan secara sistematis dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemahiran teknis, keterampilan sosial, sikap dan tingkah laku pemimpin melalui pendidikan, latihan dan berbagai penugasan.

B. Pihak yang Berwenang dan Bertanggungjawab dalam Pengembangan Kepemimpinan
Menjadi tugas dan wewenang pengawas sekolah, kemudian pihak pengawas sekolah bertanggungjawab/ melaporkan hasil kepada Kepala Dinas Pendidikan Nasional. Tanggungjawab pengawas sekolah ini berdasar pada Kepmen Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 118 Tahun 1996.

Adapun tanggungjawab pengawas sekolah sebagai berikut:
1. Melaksanakan pengawasan pendidikan di sekolah sesuai dengan penugasannya pada TK/RA/BA, SD/MI/SDLB, SMP/MTs, SMA/MA/SLB.
2. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar serta bimbingan peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Adapun wewenang pengawas sekolah sebagai berikut:
1. Memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai hasil yang optimal dalam melaksanakan tugas dengan sebaik sebaik-baiknya sesuai dengan kode etik profesi, menetapkan tingkat kinerja guru dan tenaga lain yang diawasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kepemimpinan.
2. Menentukan dan atau mengusulkan program pembinaan serta melakukan pembinaan.

C. Pengembangan/Pembinaan Kepemimpinan
Hal-hal yang perlu diperhatikan, diantaranya:
1. Tujuan jelas yang ingin dicapai, yaitu macam kepemimpinan yang bagaimana yang diinginkan.
2. Perincian kebutuhan-kebutuhan materiil dan personil, sarana-prasarana pendidikan dan latihan.
3. Program pendidikan dan latihan yang menarik bagi pengikut/peserta.
Adapun ciri pelatihan yang efektif:
a. Sederhana
b. Praktis
c. Partisipatif
d. Keragaman
e. Menyenangkan
f. Relevan
g. singkat
4. Kesempatan mengunjungi tempat-tempat bersejarah, pusat-pusat teknologi, sentra kebudayaan, pemerintahan dan sebagainya.
5. Menambah pengalaman melalui diskusi-diskusi dalam kelompok-kelompok, case study, konferensi, dan permainan peranan atau role playing.
6. Penugasan oleh lembaga untuk membuat laporan dari survei lapangan atau kerja keras, makalah dan lain-lain.

D. Materi pembinaan bagi pemimpin dan calon pemimpin
1. Pembinaan kecerdasan, perasaan, kemauan dan ilmu pengetahuan
2. Pembinaan kemahiran teknis dan kerampilan sosial
3. Pembinaan kebiasaan, moral, watak, kejiwaan, dan kepribadian

E. Dimensi baru untuk latihan kepemimpinan Pendidikan
Penambahan pengetahuan tentang kepemimpinan pendidikan yang demokratis memberikan perangsang untuk menyelenggarakan latihan kepemimpinan yang memperhatikan tiga dimensi, yaitu:
1. Latihan untuk mendapatkan pengetahuan dalam keahlian khusus, seperti ketua komisi, pimpinan kelompok diskusi, pengajar suatu mata pelajaran, memimpin suatu organisasi.
2. Latihan untuk memperoleh pengertian umum tentang sikap kelompok yang berlaku bagi setiap kelompok dalam situasi tertentu.
3. Latihan bagi semua anggota agar setiap orang dapat menjalankan tugas kepemimpinan.
Ternyata, bahwa latihan yang paling efektif ialah latihan dengan seluruh kelompok dengan mengambil pengalaman secara terus menerus. Latihan kepemimpinan yang lengkap harus menyangkut ketiga dimensi tersebut diatas.

F. Penemuan dan pengembangan pemimpin-pemimpin pendidikan
Hal ini di dasari oleh dua asumsi:
1. Pemimpin-pemimpin pendidikan yang potensial harus tes dalam situasi sekolah nyata
2. Dalam memilih pemimpin-pemimpin resmi, kelompok yang akan mendapat pengaruh harus diikut sertakan dalam proses pemilihannya.

G. Memperbaiki kepemimpinan
Ada tiga macam pendekatan untuk memperbaiki kepemimpinan, yaitu:
1. Seleksi
Seleksi ini untuk memperbaiki kepemimpinan erat kaitannya dengan pendekatan sifat dan pemanfaatan hasil-hasil dari studi sifat.
Apabila terjadi jabatan kepemimpinan yang kosong perlu dilakukan seleksi orang yang akan mengisi jabatan tersebut. Untuk mengisi jabatan yang lowong tersebut perlu ditentukan kualifikasi kepemimpinan dalam jabatan kepemimpinan.
Kaitannya dengan proses seleksi calon kepala sekolah/calon pemimpin, terdapat 12 keterampilan. Dalam proses seleksi ke 12 macam keterampilan tersebut, harus dapat diukur untuk menentukan sampai sejauh mana calon sebagai pemimpin sekolah dalam menguasai administratif dan kepengawasan. Ke 12 keterampilan administratif dan kepengawasan tersebut antara lain:
1. Problem analisis (analisis persoalan)
Kecakapan mencari-cari keterikatan data dan menganalisis informasi yang kompleks.
2. Judgement (pertimbangan, pendapat, keputusan)
Keacakapan untuk memperoleh kesimpulan-kesimpulan logis dan membuat keputusan yang berkualitas tinggi didasarkan pada informasi yang tersedia.
3. Organizational ability
Kemampuan merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan terhadap pekerjaan.
4. Deceiveness (penentuan keputusan)
Kemampuan mengakui atau menghargai keputusan yang dijadikan syarat dan melaksanakan dengan cepat.
5. Leadership (kepemimpinan)
Kemampuan untuk mengakui, menerima apabila kelompok memerlukan petunjuk untuk saling bekerja sama dengan kelompok secara efektif dan kemampuan memberikan bimbingan untuk mencapai menyelesaikan suatu tugas.
6. Sensitivity (kepekaan)
Kemampuan merasakan kebutuhan yang berkaitan dengan persoalan-persoalan pribadi orang lain. Kecakapan memecahkan konflik. Kemampuan menghadapi secara efektif orang-orang yang terlibat dalam isu-isu emosional.
7. Stress tolerence (lapang dada, sabar)
Kemampuan tampil dalam tekanan dan selama beroposisi, kemampuan berfikir walaupun dalam tekanan ornaglain.
8. Oral communication
Kemampuan untuk menyajikan fakta dan gagasan secara lisan dan jelas.
9. Written communication
Kemampuan untuk mengekspresikan gagasan secara jelas ke dalam tulisan.
10. Range of interest (jarak kepentingan/perhatian)
Kecakapan untuk mendiskusikan bermacam-macam subjek pendidikan, politik, kejadian aktual, ekonomi dan sebagainya.
11. Personal motivation (motivasi pribadi)
Kebutuhan atau keinginan untuk berhasil di dalam semua kegiatan
12. Educational values
Memiliki sifat menerima ide-ide baru dan perubahan baru.

Untuk menjaring ke 12 macam keterampilan tersebut memerlukan proses dan waktu. Para calon harus dilibatkan kedalam keadaan seakan-akan calon menghadapi kenyataan dan persoalan hidup yang nyata.

2. Pelatihan
Pelatihan merupakan metode yang paling banyak dipakai untuk memperbaiki kepemimpinan.
Ada tiga kategori yang paling mudah diperbaiki melalui pelatihan, yaitu:


a. Keterampilan pengelolaan.
b. Pengetahuan teknis, diantaranya ada metode pelatihan khusus yang telah dikembangkan untuk memberikan fasilitas proses belajar tentang informasi teknis.
c. Keterampilan konseptual
Pelatihan program ini lebih sulit dilaksanakan dalam waktu singkat, tetapi metode pelatihan khusus program ini juga telah dikembangkan:
1) Permainan kasus dan bisnis secara meluas dipakai sebagai metode pelengkap untuk keterampilan belajar tentang analisis persoalan, forecasting, planning dan pengambilan keputusan.
2) Kegiatan kreativitas dapat ditingkatkan melalui berbagai macam bentuk latihan khusus, termasuk tugas-tugas didalam mengembangkan gagasan.

3. Rekayasa situasi
Dalam pendekatan ini situasi diubah untuk lebih dapat bersaing dengan pemimpin.
Contoh:
a. Peningkatan atau merosotnya otoritas pemimpin
b. Peningkatan atau merosotnya tentang kendali pemimpin.
Perubahan-perubahan seperti itu biasanya dibuat oleh pimpinan tingkat atas suatu organisasi.
Jadi dengan memodifikasi aspek-aspek tertentu dari tugas kepemimpinan dalam situasi organisasi dapat dijadikan salah satu pilihan untuk meningkatkan performance kepemimpinan seseorang.






BAB III
PENUTUP

Pada prinsipnya pengembangan kepemimpinan sekolah atau madrasah bergantung pada tingkat pengetahuan, kecakapan/keterampilan, kemahiran dari pemimpin sendiri. Bilamana pemimpin seorang yang demikian, tentu akan mudah mengontrol, mengawasi dan mengkoordinir sistem kerja masing-masing bawahan. Diperlukan juga para bawahan yang memiliki kemampuan sesuai bidangnya sehingga antara atasan (pemimpin) dan bawahan dapat saling melengkapi. Karena keberhasilan kepala sekolah merupakan keberhasilan sekolah.





















DAFTAR PUSTAKA

• Sardjuli. Handout Leadership
• Adair, John. 1993. Membina Calon Pimpinan. Jakarta: Bumi Aksara
• Wahjosumidjo. 2008. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Rajawali Pres